MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN “SAHAM DAN VALUASINYA”

BAB I PENDAHULUAN A.      Latar Belakang        Pada saat ini kehidupan sangat berkembang pesat, terutama dalam hal perekonomian. Banyak inovasi-inovasi yang dilakukam manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Hal tersebut dikarenakan setiap manusia memerlukan harta guna mencukupi kebutuhan dalam kehidupannya. Salah satu inovasi yang dilakukan adalah melalui kegiatan investasi di pasar modal, khususnya saham.      Saham adalah satuan nilai atau pembukuan dalam berbagai instrument finansial yang mengacu pada bagian kepemilikan sebuah perusahaan. Dengan menerbitkan saham, memungkinkan perusahaan-perusahaan yang membutuhkan pendanaan jangka panjanguntuk ‘menjual’ saham dengan imbalan uang tunai. Para pembeli saham membayarkan uang pada perusahaan melalui bursa efek dan mereka menerima sebuah sertifikat saham sebagai bukti kepemilikan mereka atas saham-saham dan kepemilikan mereka dicatat dalam daftar saham perusa...

MAKALAH TOPIK & MASALAH PENELITIAN KHUSUSNYA DI BIDANG PENDIDIKAN

BAB I

PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang

Secara sistematis suatu penelitian yang mendasarkan pada metode ilmiah biasanya dimulai dengan adanya permasalahan. Permasalahan penelitian menurut John Dewey, 1993; Kerlinger, 1986 mengidentifikasikan bahwa permasalahan secara faktual dapat berupa kesulitan yang dirasakan oleh orang awam maupun oleh para peneliti. Permasalahan dapat pula diartikan sebagai target yang telah ditetapkan oleh peneliti.
Masalah timbul karena adanya tantangan, adanya kesangsian ataupun kebingungan kita terhadap suatu hal atau fenomena. Adanya kemenduaan arti (ambiguity) adanya halangan dari rintangan. Adanya celah (gap) baik antar kegiatan atau antar fenomena. Baik yang telah ada ataupun yang akan ada. Penelitian diharapkan dapat memecahkan masalah-masalah itu atau setidaknya menutup celah yang terjadi.
Makalah ini akan membahas tentang topik dan masalah penelitian khususnya dalam pendidikan. Tugas ini bertujuan menyelesaikan tugas kelompok matakuliah penelitian pendidikan administrasi perkantoran yan diampu oleh prof. Dr. Muhyadi.

B.     Rumusan Masalah

1.      Apakah yang dimaksud dengan topik?
2.      Bagaimana cara mempertimbangkan topik?
3.      Bagaimana cara merumuskan judul penelitian?
4.      Apakah syarat suatu judul yang baik?
5.      Contoh judul penelitian dibidang pendidikan?
6.      Apakah yang dimaksud dengan masalah penetian?

C.     Tujuan

1.      Mahasiswa diharapkan dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan topik.
2.      Mahasiswa diharapkan dapat mengetahui bagaimana cara mempertimbangkan topik.
3.      Mahasiswa diharapkan dapat mengetahui bagaimana cara merumuskan judul penelitian.
4.      Mahasiswa diharapkan dapat mengetahui apa saja yang menjadi syarat suatu judul yang baik.
5.      Mahasiswa diharapkan dapat mengetahui contoh judul penelitian dibidang pendidikan.
6.      Mahasiswa diharapkan dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan masalah penetian.


BAB II

PEMBAHASAN


A.     Pengertian Topik

Topik (bahasa Yunani: topoi) adalah inti utama dari seluruh isi tulisan yang hendak disampaikan atau lebih dikenal dengan topik pembicaraan. Topik adalah hal yang pertama kali ditentukan ketika penulis akan membuat tulisan. Topik yang masih awal tersebut, selanjutnya dikembangkan dengan membuat cakupan yang lebih sempit atau lebih luas. Terdapat beberapa kriteria untuk sebuah topik yang dikatakan baik, diantaranya adalah topik tersebut harus mencakup keseluruhan isi tulisan, yakni mampu menjawab pertanyaan akan masalah apa yang hendak ditulis. Ciri utama dari topik adalah cakupannya atas suatu permasalahan msih bersifat umum dan tidak diuraikan secara lebih mendetail.
Topik biasa terdiri dari satu satu dua kata yang singkat, dan memiliki persamaan serta perbedaan dengan tema karangan. Persamaannya adalah baik topik maupun tema keduanya sama-sama dapat dijadikan sebagai judul karangan. Sedangkan, perbedaannya ialah topik masih mengandung hal yang umum, sementara tema akan lebih spesifik dan lebih terarah dalam membahas suatu permasalahan.

B.     Cara Mempertimbangkan Topik

a)      Manageable of Topic (Topik dapat dikelola)
Topik tidak berada diluar jangkauan kemampuan peneliti. Paling tidak harus diperhatikan:
·        Kemampuan menggunakan metode ilmiah untuk memecahkan masalah
·        Kecukupan Biaya
·        Tersedianya Waktu
·        Kemungkinan adanya sponsor atau kerjasama dengan pihak lain.

b)      Obtainable Data (Data yang dibutuhkan dapat diperoleh)
Tersedianya data/ data dapat diperoleh dengan mudah. Hal ini meliputi:
·        Apakah sumber-sumber data (kepustakaan, dll) cukup tersedia
·        Apakah Teknik-teknik pengumpulan data cukup dikuasai
·        Apakah ada faktor-faktor pribadi dan luar yang akan merintangi pengumpulan data
·        Apakah data tersebut tergantung pada waktu tertentu (misal: data tentang proses pemilu 2004)        

c)      Significance of Topic (Topik yang sesuai)
Topik yang dipilih haruslah penting untuk diteliti. Ada dua hal yang menjadi pertimbangan dalam memilih topik yang penting yaitu: pertama, sumbangan hasil penelitiannya dapat memenuhi minat akademis dan minat masyarakat luas; kedua, sifat topik tidak merupakan duplikasi dari topik-topik yang telah diteliti oleh orang lain.
·        Sesuai dengan bidang ilmu/ cakupan ilmu peneliti
·        Topik penting untuk diteliti (secara akademik)

d)      Interested Topic (Menarik)
Hendaknya, topik penelitian tersebut menarik sehingga menimbulkan minat dan semangat peneliti untuk melakukan penelitian berdasarkan topik yang telah ia tentukan (Hadi dalam Tanjung dan Ardial, 2005: 14-18).
·        Apakah topik tersebut secara pribadi menarik minat dan semangat peneliti
·        Apakah topik tersebut dapat menimbulkan rasa ingin tahu (curiousity) secara ilmiah
·        Apakah menarik untuk dapat mengarahkan pada kebenaran ilmiah

C.     Cara Merumuskan Judul Penelitian

Ada beberapa hal yang wajib dilakukan dalam merumuskan judul penelitian diantaranya sebagai berikut ini:
1)      Judul dibuat singkat jangan terlalu panjang dan judul juga harus konsisten dengan rumusan masalah.
2)      Judul harus bisa menggambarkan isi penelitian secara keseluruhan seperti: jenis dan sifat penelitian subjek penelitian, objek penelitian, tempat penelitian, dan kapan penelitian dilakukan (tahun).
3)      Judul harus berisi variabel-variabel yang akan diteliti.
4)      Judul penelitian harus memperhatikan pendekatan yang dipilih kuantitatif atau kualitatif. Kuantitatif (datanya berupa angka-angka) sedangkan kualitatif  (datanya pertanyaan-pertanyaan/ statemen).
5)      Judul adalah penegasan bahwa masalah yang dijadikan penelitian penting untuk diteliti.
6)      Hendaknya judul mengandung satu variabel atau dua variabel yang akan dilakukan penelitian, ini karena judul merupakan bagian isi penelitian secara keseluruhan.
7)      Judul penelitian yang baik hendaknya menggunakan kalimat pernyataan. Hal ini dikarenakan supaya lebih mudah dipahami oleh para pembaca.

Berikut ini tips dan cara menentukan/ merumuskan judul penelitian:
1)      Judul harus menarik minat peneliti, Kenapa? Karena judul yang menarik minat peneliti dapat memotivasi peneliti untuk melakukan penelitian lebih lanjut.
2)      Calon peneliti mampu melaksanakannya, kenapa? Karena judl yang mudah untuk dilaksanakan oleh peneliti dapat memperlancar proses penelitian sehingga proses penelitian tidak ada hambatan dan permasalahan yang ada dapt diminimalisir.
3)      Jangan sama persis dengan judul penelitian yang telah ada, jika melakukan pengembangan penelitian sebaiknya memakai judul yang lebih spesifik.
4)      Hendaknya pada saat menentukan judul penelitian memungkinkan tersedianya data yang lengkap yang bisa mempermudah peneliti.

D.    Syarat Judul Penelitian yang Baik

Judul merupakan hal pertama yang terlihat dan seringkali dipertanyakan. Untuk itu, judul haruslah menarik bagi pembaca untuk menyimak lebih lanjut lagi. Menurut Drs. Mardalis, dalam bukunya yang berjudul “Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal” dalam memilih dan menetapkan judul harus memperhatikan hal-hal berikut:
1.      Judul sebaiknya yang menarik minat peneliti. Menarik dan dapat membangkitkan minat si peneliti merupakan sesuatu yang dapat mendorong dan membangkitkan semangat kerja dalam setiap langkah penelitian.
2.      Judul yang dipilih mampu untuk dilaksanakan peneliti. Mampu di sini dimaksudkan dapat melakukan penelitian dan cukup waktu yang tersedia untuk melakukan penelitian tersebut dengan didukung oleh dana yang telah diperhitungkan untuk biaya penyelesaian penelitian dengan judul yang dipilih.
3.      Judul hendaknya mengandung kegunaan praktis dan penting untuk diteliti. Peneliti sudah bekerja bersusah payah, hendaknya hasilnya berguna untuk diri sendiri, masyarakat dan ilmu pengetahuan. Sehingga,dengan judul yang dipilih ada manfaatnya.
4.      Judul yang dipilih hendaknya cukup data yang tersedia. Data di sini dimaksudkan pula data sekunder dari kepustakaan yang ada untuk memperoleh teori dan konsep-konsep yang kelak digunakan pula untuk menyusun hipotesa penelitian.
5.      Hindari terjadinya duplikasi judul dengan judul lain. Jika terdapat dua judul yang sama, orang sering mengatakan salah satunya tiruan atau plagiat.

Sedangkan menurut, Dr.Juliansyah Noor dalam bukunya yang berjudul “Metodologi Penelitian”, beberapa syarat agar judul penelitian dapat disebut baik antara lain:
1.      Menyebutkan variabel penelitian. Variabel penelitian merupakan masalah utama penelitian.
2.      Menyebutkan unit analisis penelitian. Yang dimaksud dengan unit analisis penelitian yaitu organisasi, kelompok orang, kejadian, atau hal-hal yang dijadikan objek penelitian.
3.      Menyebutkan lokasi penelitian
4.      Disusun sesingkat mungkin.

Berdasarkan pendapat Dr.Juliansyah Noor, dapat disimpulkan bahwa dalam judul harus mencakup hal-hal berikut:
a)      Menunjukkan sifat atau jenis penelitian.
b)      Menunjukkan variabel utama yang merupakan objek penelitian.
c)      Menunjukkan variabel yang menjadi faktor  pengaruh variabel utama.
d)      Menunjukkan pada subjek penelitian atau unit analisisnya.
e)      Menunjukkan lokasi penelitian.
f)        Menunjukkan tahun penelitian dilaksanakan.

Yang dimaksud dengan variabel itu sendiri adalah suatu sebutan yang dapat dinilai oleh angka (kuantitatif) atau nilai mutu (kualitatif). Menurut Juliansyah Noor, menjelaskan:
“Variabel Penelitian pada dasarnya merupakan hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Dengan kata lain, variabel penelitian ialah setiap hal dalam suatu penelitian yang datanya ingin diperoleh.
Judul dapat diperoleh dari manapun, meskipun demikian penentuan terakhir adalah terletak pada pelaku penelitian sendiri. Oleh karena itu sebelum judul ditemukan, maka harus terlebih dahulu menanyakan beberapa hal berikut kepada dirinya sendiri, yaitu :
·        Apakah judul tersebut dapat dikuasainya?
·        Apakah bahan-bahan/ data-data tersedia secukupnya?
·        Apakah judul tersebut penting untuk diteliti?
·        Apakah judul tersebut cukup menarik minat untuk diteliti dan dikajikan?
Judul setidaknya memperhatikan dua hal, yaitu kesesuaian judul dengan isi penelitian dan pemilihan kata-kata dalam judul. Lalu apakah yang dimaksud dengan kesesuaian judul dengan isi penelitian? Kesesuaian isi dengan judul maksudnya, kemampuan memelihara agar tulisan skripsi/laporan penelitian tetap berada pada menyimpang dari judul atau judul beda koridor judul. Jadi, jangan sampai  isi dengan isi. Sedangkan yang dimaksud dengan Pemilihan kata-kata dalam judul artinya,judul harus ilmiah, logis, dan menggunakan bahasa Indonesia yang benar.
Judul dalam karya ilmiah, cukup satu kalimat saja. Biasanya merupakan sebuah kalimat positif, jarang sekali menggunakan kalimat atau negatif, meskipun ini sah-sah saja. Persoalannya, dalam banyak buku metode penelitian, dikatakan seperti itu.
Judul harus singkat, padat dan jelas. Judul yang bertele-tele, selain membingungkan pembaca, juga mengundang pertanyaan bagi dosen penguji skripsi. Bisa dua jam lebih anda diuji, dimana satu jamnya hanya berputar-putar di halaman judul saja tidak kunjung bergerak ke dalam isi. Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa syarat dari sebuah judul sehingga dikatakan judul yang tepat dan baik adalah, sebagai berikut :
a)      Judul dalam kalimat pernyataan, bukan pertanyaan.
b)      Cukup jelas dan singkat.    
c)      Berisi variable-variabel yang akan diteliti.
d)      Judul menggambarkan keseluruhan isi dan kegiatan penelitian yang dilakukan.

E.     Contoh Judul Penelitian

a.      Penelitian Kualitatif
Bagi calon peneliti kualitatif, terkadang buat judul penelitian di proposal pun tidak mudah. Apalagi bila belum yakin dengan masalah yang dijadikan latar belakang penelitian. Untuk itulah saya tertarik untuk berbagai pengetahuan yang saya dapat dari buku penelitian yang dibuat oleh Sugiyono. Perlu diketahui bahwa judul penelitian kualitatif dalam proposal penelitian sifatnya masih sementara. Hal ini disebabkan oleh paradigma penelitian kualitatif terhadap suatu permasalahan yang dianggap masih sementara dan bersifat holistik. Peneliti memiliki kesempatan untuk mengembangkannya sesuai dengan fakta di lapangan. Oleh karena itu, tidak heran bila pada akhirnya dalam laporan penelitian kualitatif terjadi perubahan judul. Ini menandakan peneliti telah menjelajah secara mendalam terhadap situasi sosial yang diteliti sehingga mampu mengembangkan pemahaman yang meluas dan mendalam.
Perlu juga dipahami bahwa judul penelitian kualitatif adalah lebih mengarah pada upaya untuk mengungkap fenomena dalam situasi sosial secara mendalam  dan luas, serta upaya untuk menemukan hipotesis dan teori. Ini jelas sangat berbeda dengan judul penelitian kuantitatif yang didasarkan pada masalah yang akan diteliti. Karakteristik judul penelitian kuantitatif adalah spesifik, mencerminkan masalah dan variabel yang akan diteliti. Judul penelitian kuantitatif digunakan peneliti dalam menetapkan variabel yang diteliti, teori yang digunakan, instrumen penelitian, teknik analisis, dan kesimpulannya.
Di bawah ini ada beberapa contoh judul penelitian kualitatif. Anda dapat mempelajarinya, bila cocok dengan situasi sosial yang anda teliti, judul ini bisa dipakai. Cara lain adalah, judul penelitian dibawah ini akan menimbulkan inspirasi bagi anda untuk membuat penelitian kualitatif yang menurut anda paling baik.
1.      Model Perencanaan Pendidikan di Era Otonomi Daerah
2.      Profesionalisme Guru Pendidikan Agama Buddha di Pedalaman Kalimantan
3.      Makna Menjadi Guru Pendidikan Agama Buddha Bagi Masyarakat Jawa
4.      Profil Guru Pendidikan Agama Buddha yang Efektif Mendidik Anak
5.      Model Pendidikan Anti Korupsi Berbasis Buddhisme
6.      Gaya Belajar Anak-anak Berprestasi
7.      Makna Pendidikan Bagi Anak Jalanan
8.      Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Membeli Produk
9.      Analisis Nilai-Nilai Patriotisme
10.  Analisis Peran Kepala Sekolah Dalam Menerapkan Manajemen Mutu Pendidikan
11.  Cara Belajar Siswa Berprestasi
12.  Cara Belajar Siswa SD Dalam Menghadapi Ujian Nasional
13.  Eksploitasi Anak Jalanan
14.  Evaluasi Kebijakan Pendidikan Inklusif
15.  Gambaran Manajemen Pembelajaran PAI
16.  Kebiasaan Belajar Pada Siswa Berprestasi Di SD
17.  Kebiasaan Membaca Siswa Sekolah Dasar
18.  Keefektifan Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengarang Melalui Kebiasaan Menulis Buku Harian
19.  Kesulitan Pemahaman Konsep Gaya Pelajaran IPA
20.  Kinerja Dan Profesionalisme Guru SD
21.  Kompetensi Global Guru Sekolah Dasar
22.  Kompetensi Guru Dalam Perencanaan Pembelajaran
23.  Makna Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan
24.  Manajemen Keuangan Sekolah
25.  Metode Pembelajaran Yang Efektif Dalam Membentuk Karakter
26.  Metode Pembelajaran Yang Efektif Untuk Menyampaikan Materi Pecahan
27.  Minat Kegiatan Kepramukaan Siswa SD
28.  Model Pembelajaran Yang Efektif Dalam Pembelajaran
29.  Model Pemberian Tugas Pembelajaran Matematika
30.  Pelaksanaan Bimbingan Konseling Di SD
31.  Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah Di SD
32.  Penerapan Model Pembelajaran Inquiry Pada Bahasan Trigonometri
33.  Pentingnya Keterampilan Membaca Bagi Siswa SD
34.  Pentingnya Semangat Kerja Karyawan Guna Meningkatkan Produtivitas
35.  Peran Guru Kelas Sebagai Fasilitator
36.  Peran Orang Tua Terhadap Anak Berprestasi
37.  Peran Orang Tua Terhadap Anak Dalam Bidang Akademik
38.  Persepsi Dan Perilaku Merokok Mahasiswa PGSD
39.  Persepsi Guru Kelas Terhadap Pelaksanaan KTSP
40.  Persepsi Guru Matematika Terhadap Penggunaan Bahan Manipulatif
41.  Persepsi Guru Terhadap Penerapan Kurikulum KTSP
42.  Persepsi Masyarakat Terhadap Penggunaan Metode Inkuiri
43.  Persepsi Siswa Terhadap Peran Guru Bimbingan
44.  Persepsi Siswa Terhadap Pola Interaksi Guru Dalam Pembelajaran
45.  Pesan Dalam Tarian Topeng Panji Cirebon
46.  Pola Belajar Siswa Dalam Menghadapi Ujian Nasional
47.  Pola Emosi Guru Dalam Menjalankan Tugas Di SD
48.  Profesionalisme Guru SD
49.  Profil Guru Yang Efektif Mendidik Siswa SD
50.  Strategi Guru Dalam Pembentukan Karakter Siswa
51.  Strategi Harian Tribun Timur Untuk Menjadi Surat Kabar Terpercaya Di Kota Makassar
52.  Teknik-Teknik Motivasi Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar
53.  Upaya Guru Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa SD
54.  Upaya Meningkatkan Profesionalisme Guru
55.  Upaya Peningkatan Belajar Matematika Melalui Tugas Pekerjaan Rumah
56.  Variasi Keterampilan Mengajar Guru
b.      Penelitian Kuantitatif
Metode penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis penelitian yang spesifikasinyaadalah sistematis, terencana, dan terstruktur dengan jelas sejak awal hingga pembuatan desain penelitiannya. Definisi lain menyebutkan penelitian kuantitatif adalah penelitian yang banyakmenuntut penggunaan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap datatersebut, serta penampilan dari hasilnya. Demikian pula pada tahap kesimpulan penelitianakan lebih baik bila disertai dengan gambar, table, grafik, atau tampilan lainnya.Menurut Sugiyono, metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitianyang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atausampel tertentu. Teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifatkuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono,2012: 7). Metode kuantitatif sering juga disebut metode tradisional, positivistik,ilmiah/scientific dan metode discovery. Metode kuantitatif dinamakan metode tradisional,karena metode ini sudah cukup lama digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metodeuntuk penelitian. Metode ini disebut sebagai metode positivistik karena berlandaskan padafilsafat positivisme. Metode ini disebut sebagai metode ilmiah (scientific) karena metode initelah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit, empiris, obyektif, terukur, rasional dansistematis. Metode ini juga disebut metode discovery karena dengan metode ini dapatditemukan dan dikembangkan berbagai iptek baru. Metode ini disebut metode kuantitatifkarena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik.Penelitian kuantitatif merupakan studi yang diposisikan sebagai bebas nilai (valuefree).Dengan kata lain, penelitian kuantitatif sangat ketat menerapkan prinsip-prinsipobjektivitas. Objektivitas itu diperoleh antara lain melalui penggunaan instrumen yang telahdiuji validitas dan reliabilitasnya. Peneliti yang melakukan studi kuantitatif mereduksisedemikian rupa hal-hal yang dapat membuat bias, misalnya akibat masuknya persepsi dannilai-nilai pribadi. Jika dalam penelaahan muncul adanya bias itu maka penelitian kuantitatifakan jauh dari kaidah-kaidah teknik ilmiah yang sesungguhnya (Sudarwan Danim, 2002: 35).
 Selain itu metode penelitian kuantitatif dikatakan sebagai metode yang lebih menekankan pada aspek pengukuran secara obyektif terhadap fenomena sosial. Untuk dapat melakukan pengukuran, setiap fenomena sosial di jabarkan kedalam beberapa komponen masalah,variable dan indikator. Setiap variable yang di tentukan di ukur dengan memberikan simbol-simbol angka yang berbeda-beda sesuai dengan kategori informasi yang berkaitan denganvariable tersebut. Dengan menggunakan symbol-simbol angka tersebut, teknik perhitungansecara kuantitatif matematik dapat di lakukan sehingga dapat menghasilkan suatu kesimpulanyang belaku umum di dalam suatu parameter. Tujuan utama dati metodologi ini ialahmenjelaskan suatu masalah tetapi menghasilkan generalisasi. Generalisasi ialah suatukenyataan kebenaran yang terjadi dalam suatu realitas tentang suatu masalah yang di perkirakan akan berlaku pada suatu populasi tertentu. Generalisasi dapat dihasilkan melaluisuatu metode perkiraan atau metode estimasi yang umum berlaku didalam statistika induktif.Metode estimasi itu sendiri dilakukan berdasarkan pengukuran terhadap keadaan nyata yanglebih terbatas lingkupnya yang juga sering disebut “sample” dalam penelitian kuantitatif.
Jadi, yang diukur dalam penelitian sebenarnya ialah bagian kecil dari populasi atau seringdisebut “data”. Data ialah contoh nyata dari kenyataan yang dapat diprediksikan ke tingkat realitas dengan menggunakan metodologi kuantitatif tertentu. Penelitian kuantitatif mengadakan eksplorasi lebih lanjut serta menemukan fakta dan menguji teori-teori yang timbul.
Contoh judul penelitian kuantitatif:
1.      Hubungan Antara Gaya Belajar Dan Minat Baca Terhadap Hasil Belajar
2.       Hubungan Antara Minat Baca Dan Motivasi Terhadap Hasil Belajar
3.       Hubungan Antara Minat Dengan Prestasi Belajar Dalam Studi Sejarah
4.       Hubungan Bimbingan Dan Perhatian Terhadap Tanggung Jawab Belajar Anak
5.       Hubungan Kebutuhan Belajar Dan Kreativitas Terhadap Hasil Belajar
6.       Hubungan Kecerdasan Emosional Dengan Prestasi Belajar
7.       Hubungan Minat Dan Perhatian Terhadap Hasil Belajar
8.       Pengaruh Bimbingan Belajar Dan Motivasi Terhadap Prestasi Belajar
9.       Pengaruh Frekuensi Belajar Dan Perhatian Orang Tua Terhadap Hasil Belajar
10.   Pengaruh IQ Dan Kebiasaan Membaca Terhadap Keterampilan Menulis Narasi
11.   Pengaruh Kebiasaan Membaca Dan Koleksi Buku Terhadap Prestasi Belajar
12.   Pengaruh Kecerdasan Emosional Dan Perhatian Orang Tua Terhadap Hasil Belajar
13.   Pengaruh Sarana Pembelajaran Dan Minat Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar
14.   Pengaruh Keluarga Dan Minat Baca Dengan Prestasi Belajar
15.  Pengaruh Kemampuan Membaca Dan Motivasi Belajar Terhadap Kemampuan Pemecahan Soal
16.   Pengaruh Media Pembelajaran Dan Kecerdasan Emosional Terhadap Hasil Belajar
17.   Pengaruh Media Terhadap Hasil Belajar Ditinjau Dari Kemampuan Membaca
18.   Pengaruh Metode Pembelajaran Dan Kecerdasan Emosional Terhadap Hasil Belajar
19.   Pengaruh Metode Pembelajaran Dan Motivasi Terhadap Hasil Belajar
20.   Pengaruh Model Pembelajaran CTL Ditinjau Dari Keaktifan Siswa
21.   Pengaruh Model Pembelajaran Dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar
22.   Pengaruh Motivasi Belajar Dan Lingkungan Keluarga Terhadap Hasil Belajar
23.   Pengaruh Motivasi Dan Disiplin Belajar Terhadap Prestasi Belajar
24.   Pengaruh Motivasi Dan Disiplin Siswa Terhadap hasil Belajar
25.   Pengaruh Motivasi Dan Minat Baca Terhadap Pemecahan Soal Cerita
26.   Pengaruh Motivasi Orang Tua Dan Intensitas Belajar Terhadap Hasil Belajar
27.   Pengaruh Pembelajaran Menggunakan Media Video Conference Terhadap Hasil Belajar
28.   Pengaruh Peran Orang Tua Dan Motivasi Terhadap Hasil Belajar
29.   Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Dan Disiplin Belajar Terhadap Hasil Belajar
30.   Pengaruh Profesionalisme Guru Dan Fasilitas Belajar Terhadap Hasil Belajar
31.   Pengaruh Status Gizi dan Intelegensi Anak Terhadap Hasil Belajar
32.   Perbandingan Hasil Belajar Antara Pemberian Tugas Kooperatif Dengan Tugas Individu
33.   Perbandingan Metode Jigsaw dengan Tanya Jawab Terhadap Hasil Belajar
34.   Perbandingan Metode Pembelajaran Ditinjau Dari Minat Terhadap Hasil Belajar
35.   Perbandingan Metode Quantum Ditinjau Dari Minat Terhadap Prestasi Belajar
36.   Perbandingan Pendekatan Konvensional Dan Kontekstual Ditinjau Dari Minat
37.   Perbedaan Kedisiplinan Dan Pola Asuh Terhadap Prestasi Belajar
38.   Perbedaan Metode Ceramah dan Metode Demonstrasi Terhadap Hasil Belajar Ditinjau Dari Minat
39.   Perbedaan Metode Kerja Kelompok Dan Pemberian Tugas Individu Terhadap Hasil Belajar
40.   Perbedaan Metode RME Dan Konvensional Terhadap Hasil Belajar
41.   Perbedaan Model Konvensional Dengan Konstruktivisme Terhadap Hasil Belajar
42.   Perbedaan Model Membaca Bawah Atas Dan Interaktif Dalam Pemahaman Membaca
43.   Perbedaan Model Pembelajaran Kooperatif Dalam Meningkatan Prestasi Belajar
44.   Perbedaan Pembelajaran Kontekstual dan Konvensional Ditinjau dari Motivasi Belajar
45.   Perbedaan Prestasi Belajar Huruf Jawa Antara Program Swish Dan Konvensional

Ciri-Ciri Karakteristik Dari Penelitian Kuantitatif Danpenelitian Kualitatif
a)      Ciri Karakteristik Penelitian Kuantitatif
·        Metode penelitian kuantitatif dilakukan untuk mngukur satu atau lebih variable penelitian. Lebih dari itu penelitian kuantitatif dilakukan untuk mengukur hubunganatau korelasi atau pengaruh antara dua variabel atau lebih
·        Metode penelitian kuantitatif Permasalahan penelitiannya adalah menanyakan tentangtingkat pengaruh atau keeratan hubungan antara dua variabel atau lebih
·        Penelitian muantitatif dilakukan untuk menguji teori yang sudah ada yang dipilih oleh peneliti
·        Metode penelitian kuantitatif memfungsikan teori sebagai titik tolak menemukankonsep yang terdapat dalam teori tersebut, yang kemudian dijadikan variabel.
·        Penelitian kuantitatif menggunakan hipotesis sejak awal ketika peneliti telahmenetapkan teori yang digunakan.
·        Penelitian kuantitatif lebih mengutamakan teknik pengumpulan data kuesioner.
·        Penelitian kuantitatif penyajian datanya berupa table distribusi pilihan jawaban pararesponden yang ditentukan oleh peneliti berupa angka.
·        Penelitian kuantitatif menggunakan prespektif etik, yaitu data yang dikumpulkandibatasi atau ditentukan oleh peneliti dalam hal pilihan indicator atau atribut variabel bai jumlah maupun jenisnya.
·        Metode penelitian kuantitatif menggunakan definisi operasionalisasi kerana hendakmengukur variabel, karena definisi operasional pada dasarna merupakan petunjukuntuk mengukur variabel
·        Penelitian kuantitatif penentu ukuran jumlah responden atau sampel denganmenggunakan presentase, rumus atau table populasi-sampel, sebagai penerapan prinipketerwakilan.
·        Peneliti kuantitatif menggunakan alur penarikan kesimpulan berproses secaradeduktif, yaitu konsep, variabel ke data.
·        Metode penelitian kuantitatif instrument penelitiannya berupa kuesioner atau angket,yang juga berfungsi sebagai teknik pengumpulan data
·        Analisis yang digunakan dalam penelitian kuantitatif dilakukan setelah dataterkumpul, dengan menggunakan perhitungan angka-angka atau analisis statistic.
·        Penelitian kuantitatif kesimpulannya berupa timgkat hubungan antar variabel, sedangkan dalam penelitian kualitatif kesimpulannya berupa temuan konsep yangtersembunyi di balik data rinci berdasarkan interpretasi atau kesepakatan dari pararesponden atau informan.

b)      Karakteristik Penelitian Kualitatif
·        Pada penelitian kualitatif teori atau hipotesis tidak secara apriori diwajibkan ada.
·        Penelitian kualitatif dilaksanakan pada latar alamiah (bukan dibuat-buat/artifisial), yaitu tempat di mana kejadian dan perilaku manusia berlangsung.
·        Asumsi-asumsi pada penelitian kualitatif amat berbeda dengan penelitian kuantitatif.
·        Dalam melaksanakan penelitian kualitatif, justru peneliti-lah yang merupakan instrumen utama penelitian untuk mengumpulkan data.
·        Data yang dikumpulkan pada penelitian kualitatif lebih cenderung bersifat deskriptif atau penggambaran dalam bentuk kata-kata, bukan dominan angka-angka.
·        Penelitian kualitatif berfokus pada menggali persepsi dan pengalaman partisipan (pihak-pihak yang terlibat dalam) penelitian.
·        Pada penelitian kualitatif, proses pelaksanaan penelitian sama pentingnya denganhasil penelitian (produk). Peneliti, selama prosesnya berusaha memahami bagaimana suatu kejadian berlangsung.
·        Data pada penelitian kualitatif ditafsirkan dalam pemahaman idiografis, bukan untuk membuat atau merumuskan generalisasi.
·        Dalam merancang desain penelitian, peneliti pada penelitian kualitatif harus mencoba merekonstruksi penafsiran dan pemahaman dengan sumber data, yaitu manusia.
·        Proses penelitian kualitatif hingga menghasilkan produk penelitian, lebih mengandalkan pada tacit knowledge (intuisi dan perasaan), hal ini disebabkan oleh karena data tidak dapat dikuantifikasi. Data adalah apresiasi dari majemuknya suatu keadaan (kenyataan kejadian).
·        Pada penelitian kualitatif amat perlu menjunjung tinggi objektivitas dan kebenaran. Akan tetapi ktiterianya berbeda dengan penelitian kuantitatif, karena derajat kepercayaannya diperoleh dari verifikasi berdasarkan koherensi, wawasan, danmanfaat.

Persamaan antara Penelitian Kuantitatif dan Penelitian kualitatif
1.      Merupakan sebuah metode yang digunakan dalam penelitian guna memecahkan sebuah masalah
2.      Memiliki obyek dan subyek 
3.      Memiliki variabel
4.      Menerapkan metode pengumpulan data yang sistematis dan terbuka hingga bisa dinilai pihak lain.
5.      Melibatkan inferensi (simpulan) detil-detil pengamatan empiris ke suatu kesimpulan umum
6.      Membandingkan data, mencari kesamaan dan perbedaan untuk menemukan pola tertentu pada data.
7.      Menggunakan prosedur untuk menghindari kesalahan analisis dan penarikan inferensi.

F.      Pengertian Masalah Penelitian

Menurut John Dewey, 1993; Kerlinger, 1989 dalam Sukardi; 2007 mengidentifikasikan bahwa, permasalahan secara faktual dapat berupa kesulitan yang dirasakan oleh orang awam maupun para peneliti; permasalahan dapat juga diartikan sebagai sesuatu yang menghalangi tercapainya tujuan. Permasalahan dapat pula diartikan sebagai sesuatu yang dijadikan target yang telah ditetapkan oleh peneliti, tetapi karena sesuatu hal target tidak dapat tercapai. Sesuatu hal yang menyebabkan tidak tercapainya target disebut masalah. Permasalahan dapat pula diartikan sebagai jarak antara sesuatu yang diharapkan dengan sesuatu kenyataan yang ada.
Menurut Notoatmodjo (2002) masalah penelitian secara umum dapat diartikan sebagi suatu kesenjangan (gap) antara yang seharusnya dengan apa yang terjadi tentang sesuatu hal, atau antara kenyataan yang ada atau terjadi dengan yang seharusnya ada atau terjadi serta antara harapan dan kenyataan.
Permasalahan adalah suatu kesenjangan antara harapan dengan kenyataan, perundang-undangan dengan pelaksanaan, peraturan dengan implementasinya, teori dengan praktik, sehingga menarik minat dan perhatian untuk diteliti. (Henny Kartika, 2008).
Hal-hal yang menyebabkan sulitnya membuat masalah penelitian:
1.      Tidak semua masalah di lapangan dapat diuji secara empiris.
2.      Tidak ada pengetahuan atau tidak diketahui sumber atau tempat mencari masalah.
3.      Kadangkala si peneliti dihadapkan kepada banyak sekali masalah penelitian, dan sang peneliti tidak dapat memilih masalah mana yang lebih baik untuk dipecahkan.
4.      Ada kalanya masalah cukup menarik tetapi data yang diperlukan untuk memmecahkan masalah tersebut sukar diperoleh.
5.      Peneliti tidak tahu kegunaan spesifik yang ada di kepelanyadalam memilih masalah.

G.    Karakteristik Permasalahan Penelitian

Secara fungsional masalah penelitian mempunyai arti penting bagi para peneliti. Masalah penelitian dapat digunakan sebagai pedoman kegiatan di lapangan. Mengingat pentingnya posisi tersebut para peneliti dianjurkan untuk mengetahui ciri-ciri permasalahan yang baik serta layak untuk diteliti. Beberapa karakteristik menurut Sukardi, 2007 adalah sebagai berikut:
1.    Dapat Diteliti
Suatu permasalahan dapat dikatakan diteliti atau researchable, apabila masalah tersebut dapat diungkapkan kejelasannya melalui tindakan koleksi data dan kemudian dianalisis. Beberapa cara memperoleh jawaban melalui mencari informasi:
a.       Bertanya kepada responden; dengan melakukan wawancara, dengan orang-orang yang terlibat langsung, para pimpinan dikantor, tenaga kerja, atau para pakar yang menguasai bidang ketenagakerjaan.
b.      Melakukan observasi langsung diamana para pencari kerja berada; yaitu ditempat-tempat pendaftaran tenaga kerja baik di Kabupaten maupun di provinsi terdekat.
c.       Melakukan studi kepustakaan dengan buku, selebaran, dan dokumentasi lain yang berkaitan erat dengan masalah tenaga kerja
d.      Menggunakan angket dan menyebarkannya kepada responden yang terkait.
2.    Mempunyai Kontribusi Signifikan
Maslah penelitian mempunyai kontribusi nyata, masalah penelitian dikatakan baik jika itu mempunyai manfaat bagi peneliti yang bersangkutan maupun bagi masyarakat pada umumnya. Ada 2 manfaat yang perlu diperhatikan dalam mengidentifakasi masalah. Kedua masalah itu, yaitu manfaat teoritis yang berkaitan erat dengan perkembangan ilmu pengetahuan, dan yang kedua, yaitu manfaat praktis yang langsung dapat digunakan atau dirasakan oleh masyarakat.
3.    Dapat Didukung Dengan Data Empiris
Karakteristik yang ketiga yang juga penting untuk dipertimbangkan adalah fenomena masalah tersebut dapat diukur baik secara kuantitatif maupun secara empiris. Ukuran empiris atau ukuran yang didasarkan pada fakta yang dapat dirasakan oleh orang yang terlibat mempunyai peranan penting. Karena dukungan data empiris memberikan hubungan yang erat antara fakta dan konstruk suatu fenomena. Permasalahan akan menjadi lebih kuat lagi perlunya untuk didukaung dengan data empiris, jika peneliti ingin mendudukkan penelitian kuantitatif lebih mendasarkan pada sesuatu variabel yang harus didasarkan hukum positif, empiris, dan terukur. Permasalahan yang tidak didukung dengan data empiris dan tidak dapat diukur hanya jatuh pada kategori common sense yang sulit untuk ditindaklanjuti dalam proses pengumpulan data.
4.    Sesuai Dengan Kemampuan dan Keinginan Peneliti
Karakteristik yang menganjurkan perlunya peneliti menyesuaikan kemampuan dan sesuai dengan keinginannya. Permasalahan yang mempunyai tiga karakteristik diatas akan memberikan keyakinan untuk dapat meneliti dan mengumpulkan data pendukung. Sedangkan karakteristik terakhir memberikan kepercayaan bahwa apa yang hendak dilakukan di lapangan akan berhasil, karena data yang ada di lapangan dan kemampuan peneliti untuk mengumpulkan dan kemudian menganalisisnya sampai hasil penelitaian dapat diperoleh. Keinginan penulis juga mempunyai peranan penting dalam mendukung terselesaikannya penelitian. Karena penelitian adalah kegiatan yang menyangkut kemampuan, dan kemampuan tanpa ada kemauan mungkin saja proses penelitian berlarut-larut dan akhirnya merugikan si peneliti sendiri.
Menurut Nana Syaodih, 2005 mengemukakan karakteristik permasalahan penelitian adalah sebagai berikut:
1.      Obyektifitas
Penelitian harus memiliki obyektivitas baik dalam karakteristik maupun prosedurnya. Obyektivitas dicapai melalui keterbukaan, terhindar dari bias dan subyektivitas. Dalam prosedurnya, penelitian menggunakan teknik pengumpulan dan analisis data yang memungkinkan dibuat interpretasi yang dapat dipertanggungjawabkan. Obyektivitas juga menunjukkan kualitas data yang dihasilkan dari prosedur yang digunakan, yang dikontrol dari bias dan subyektivitas.
2.      Ketepatan
Penelitian juga harus memiliki tingkat ketepatan (Precision), secara teknis instrumen pengumpulan datanya harus memiliki validitas dan realibilitas yang memadai, desain penelitian, pengambilan sampel dan teknik analisisnya tepat.
3.      Vertifikasi
Penelitian dapat divertifikasi, dalam arti dikonfirmasikan, direvisi dan diulang dengan cara yang sama atau berbeda. Vertifikasi dalam penelitian kualitatif berbeda dengan kuantitatif. Penelitian kualitatif memberikan interpretasi deskriptif, vertifikasi berupa perluasan, pengembangan tetapi bukan pengulangan. Vertifikasi juga bermakna memberikan sumbangan kepada ilmu atau studi lain.
4.      Penjelasan Ringkas
Penelitian mencoba memberiakan penjelasan tentang hubungan antar fenomena dan menyederhanakannya menjadi penjelasan yang ringkas. Tujuan akhir dari suatu penelitian adalah mereduksi realita yang kompleks kedalam penjelasan yang singkat.
5.      Empiris
Penelitian ditandai oleh sikap dan pendekatan empiris yang kuat. Secara umum empiris berarti berdasarkan pengalaman praktis. Dalam penelitian empiris kesimpulan didasarkan atas dasar kenyataan-kenyataan yang diperoleh dengan menggunakan metode penelitian yang sistematik, bukan berdasarkan pendapat atau kekuasaan. Sikap empiris umumnya menuntuk penghilangan pengalaman dan sikap pribadi. Kritis dalam penelitian berarti membuat interpretasi berdasarkan kenyataan dan nalar yang didasarkan atas kenyataan-kenyataan (evidensi). Evidensi adalah data yang diperoleh dari penelitian, berdasarkan hasil analisis data tersebut interpretasi dibuat.
6.      Penalaran Logis
Semua kegiatan penelitian menuntut penalaran logis. Penalaran merupakan proses berfikir, menggunakan prinsip-prinsip logika deduktif atau induktif. Penalaran deduktif, bila premisnya benar maka kesimpulan otomatis benar. Logika deduktif dapat mengidentifikasi hubungan-hubungan baru dalam pengetahuan (prinsip, kaidah) yang ada. Dalam penalaran induktif, peneliti menarik kesimpulan berdasarkan hasil sejumlah pengamatan kasus-kasus (individual, situasi, peristiwa), kemudian peneliti membuat kesimpulan yang bersifat umum. Kesimpulan dibatasi oleh jumlah dan karakteristik dari kasus yang diamati.
7.      Kesimpulan Kodisional
Kesimpulan hasil penelitian tidak bersifat absolut. Penelitian boleh dikatakan hanya mereduksi ketidaktentuan, misal pada penelitian ilmu sosial.
Ciri-ciri pernyataan Masalah Penelitian yang baik menurut Syvie, 2007 adalah sebagai berikut:
1.      Masalah yang dipilih harus mempunya nilai penelitian
a.       Masalah harus mempunyai keaslian
b.      Masalah harus menyatakan suatu hubungan
c.       Masalah harus merupakan hal yang penting
d.      Masalah harus dapat di uji
e.       Masalah harus mencerminkan suatu pertanyaan
2.      Masalah yang dipilih dengan bijak, artinya:
a.       Data serta metode untuk memecahkan masalah harus tersedia
b.      Biaya untuk memecahkan masalah, secara relatif harus dalam batas-batas kemampuan
c.       Waktu memecahkan masalah harus wajar
d.      Biaya dan hasil harus seimbang
e.       Administrasi dan sponsor harus kuat
f.         Tidak bertentangan dengan hukum dan adat
3.       Masalah dipilih dengan kualifikasi peneliti
a.       Menarik bagi peneliti
b.      Masalah harus sesuai dengan kualifikasi peneliti

H.    Merumuskan Permasalahan Penelitian

Pertimbangan dalam memilih masalah penelitian agar masalah yang dipilih layak dan relevan untuk diteliti diungkapkan oleh Notoatmodjo (2002), meliputi :
1.      Masalah masih baru
“Baru” dalam hal ini adalah masalah tersebut belum pernah diungkap atau diteliti oleh orang lain dan topik masih hangat di masyarakat, sehingga agar tidak sia-sia usaha yang dilakukan, sebelum menentukan masalah, peneliti harus banyak membaca dari jurnal-jurnal penelitian maupun media elektronik tentang penelitian terkini.
2.      Aktual
Aktual berarti masalah yang diteliti tersebut benar-benar terjadi di masyarakat. Sebagai contoh, ketika seorang dosen keperawatan akan meneliti tentang masalah gangguan konsep diri pada pasien yang telah mengalami hemodialise berulang, maka sebelumnya peneliti tersebut harus melakukan survey dan memang menemukan masalah tersebut, meskipun tidak pada semua pasien
3.      Praktis
Masalah penelitian yang diteliti harus mempunyai nilai praktis, artinya hasil penelitian harus bermanfaat terhadap kegiatan praktis, bukan suatu pemborosan atau penghamburan sumber daya tanpa manfaat praktis yang bermakna.
4.      Memadai
Masalah penelitian harus dibatasi ruang lingkupnya, tidak terlalu luas, tetapi juga tidak terlalu sempit. Masalah yang terlalu luas akan memberikan hasil yang kurang jelas dan menghamburkan sumber daya, sebaliknya masalah penelitian yang terlalu sempit akan memberikan hasil yang kurang berbobot.
5.      Sesuai dengan kemampuan peneliti
Seseorang yang akan melakukan penelitian harus mempunyai kemampuan penelitian dan kemampuan di bidang yang akan diteliti, jika tidak, hasil penelitiannya kurang dapat dipertanggungjawabkan dari segi ilmiah (akademis) maupun praktis.
6.      Sesuai dengan kebijaksanaan pemerintah
Masalah-masalah yang bertentangan dengan kebijaksanaan pemerintah, undang-undang ataupun adat istiadat sebaiknya tidak diteliti, karena akan banyak menemukan hambatan dalam pelaksanaan penelitiannya nanti.
7.       Ada yang mendukung
Setiap penelitian membutuhkan biaya, sehingga sejak awal sudah dipertimbangkan darimana asal biaya tersebut akan diperoleh. Tidak jarang masalah-masalah penelitian yang menarik akan mendapatkan sponsor dari instansi-instansi pendukung, baik pemerintah maupun swasta.

Perumusan masalah merupakan titik tolak bagi perumusan hipotesis nantinya dan dari rumusan masalah dapat menghasilkan topik penelitian, atau judul dari penelitian. Menurut Moh. Nazir, 2005 umumnya rumusan masalah harus dilakukan dengan kondisi berikut:
1.      Masalah biasanya dirumuskan dalam bentuk pertanyaan.
Contohnya, ”Apa akibat dari perbedaan jenis penghargaan atau prestasi siswa?”, ”Berapa sering pelaksanaan penilaian akreditasi dari lembaga-lembaga terakreditasi?”
1.      Rumusan hendaklah jelas dan padat serta tidak menduakan arti
Contoh:
a.       Masalah ini diselidiki dalam studi mengenai dampak penguatan positif atau kualitas komposisi bahasa Inggris
b.      Kegunaan dari studi ini untuk penilaian kurikulum pelajaran ekonomi rumah tangga yaitu:
1)      Menunjukkan kepentingan-kepentingan dan kebutuhan-kebutuhan siswa.
2)      Mendapatkan pendapat-pendapat orang tua mengenai pertimbangan yang menurut mereka penting didalam pengajaran pelajaran ekonomi rumah tangga.
2.      Rumusan masalah harus berisi implikasi adanya data untuk memecahkan masalah
3.      Rumusan masalah harus merupakan dasar dalam membuat hipotesis
4.      Masalah harus menjadi dasar bagi judul penelitian

Hal yang perlu diingat dalam merumuskan masalah:
1.      Masalah ilmiah tidak boleh merupakan pertanyaan-pertanyaan etika atau moral. Pernyataan tentang nilai dan value judgement yang tidak bisa di jawab secara ilmiah, misalnya masalah yang dipilih adalah ”bagaimanakah sebaiknya mengajar mahasiswa di Perguruan Tinggi?” untuk menghindarkan hal tersebut maka janganlah menggunakan kata ”Mustikah” atau ”lebih baik”, atau perkataan-perkataan lain yang menunjukkan preferensi. Ganti perkataan lebih baik dengan perkataan ”lebih besar”.
2.      Menghindarkan masalah yang merupakan metodologi. Pernyataan-pernyataan yang berhbungan dengan ”metode sampling” , atau ”pengukuran” dan lain-lain, supaya jangan digunakan dalam memformulasikan masalah.



Cara untuk memformulasikan masalah:
1.      Dengan menurunkan masalah dari teori yang telah ada, seperti masalah pada penelitian eksperimental.
2.      Dari observasi langsung dilapangan, seperti yang sering dilakukan oleh ahli-ahli sosiologi. Jika masalah diperoleh dilapangan,maka sebaiknya juga menghubungkan masalah tersebut dengan teori-teori yang telah ada, sebelumnya masalah tersebut diformulasikan. Ini bukan berarti bahwa  dalam memilih penelitian yang tidak didukung oleh suatu teori tidak berguna sama sekali. Karena ada kalanya penelitian tersebut dapat menghasilkan dalil-dalil dan dapat membentuk sebuah teori.


BAB III

PENUTUP


Kesimpulan

Topik (bahasa Yunani: topoi) adalah inti utama dari seluruh isi tulisan yang hendak disampaikan atau lebih dikenal dengan topik pembicaraan.  Cara mempertimbangkan topic: Manageable of Topic (Topik dapat dikelola), Obtainable Data (Data yang dibutuhkan dapat diperoleh), Significance of Topic (Topik yang sesuai), Interested Topic (Menarik). Sedangkan dalam merumuskan judul perlu diperhatikan beberapa hal sebagai berikut: judul dibuat singkat dan konsisten dengan rumusan masalah, judul harus bisa menggambarkan isi penelitian secara keseluruhan, judul harus berisi variabel-variabel yang akan diteliti, judul penelitian harus memperhatikan pendekatan yang dipilih kuantitatif atau kualitatif, judul adalah penegasan bahwa masalah yang dijadikan penelitian penting untuk diteliti.
Menurut Notoatmodjo (2002) masalah penelitian secara umum dapat diartikan sebagi suatu kesenjangan (gap) antara yang seharusnya dengan apa yang terjadi tentang sesuatu hal, atau antara kenyataan yang ada atau terjadi dengan yang seharusnya ada atau terjadi serta antara harapan dan kenyataan. ada beberapa karakteristik permasalahan penelitian yakni dapat diteliti, mempunyai kontribusi signifikan, dapat didukung dengan data empiris, sesuai dengan kemampuan dan keinginan peneliti.












DAFTAR PUSTAKA


http://bukusugiyono.blogspot.co.id/2015/09/contoh-judul-penelitian-kualitatif.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Topik
http://www.yuwonoputra.com/2014/06/contoh-judul-skripsi-penelitian-kualitatif-kuantitatif-ptk.html
https://www.academia.edu/8471530/METODE_PENELITIAN_KUANTITATIF_DAN_KUALITATIF
https://id.wikipedia.org/wiki/Penelitian_kuantitatif
https://pojokpakdani.wordpress.com/2013/03/09/tips-menetukan-topik-penelitian-membuat-latar-belakang-penelitian-dan-cara-menentukan-rumusan-masalah/
http://seputarpendidikan003.blogspot.co.id/2013/08/topik-penelitian.html
http://metopenkomp.blogspot.co.id/2014/04/cara-merumuskan-judul-penelitian.html
http://datafilecom.blogspot.co.id/2011/10/merumuskan-judul-penelitian-metodologi.html

Comments

Popular posts from this blog

MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN “SAHAM DAN VALUASINYA”

RPP SMK kurikulum KTSP Standar Kompetensi Memberikan pelayanan prima

Makalah Kajian Teori dan Kerangka Pikir