a. Pengertian
Tidak seluruh penelitian menggunakan hipotesis. Hal ini
berkaitan dengan jenis penelitian yang dilakukan. Pada penelitian eksploratif,
belum banyak pemahaman mengenai topik yang diteliti. Konsekuensinya, penelitian
tidak bertujuan untuk menguji hipotesis, melainkan justru bertujuan
menghasilkan hipotesis untuk diuji lebih lanjut. Baik pertanyaan penelitian
ataupun hipotesis merupakan pernyataan yang lebih spesifik untuk mencapai
tujuan penelitian. Berlandaskan teori yang dipilih, dikembangkan kerangka
konsep dan pertanyaan penelitian atau hipotesis. Pertanyaan penelitian umumnya
digunakan pada penelitian kualitatif, sedangkan hipotesis terdapat pada
penelitian kuantitatif, baik deskriptif, analitik ataupun eksperimental.
Inti dari suatu penelitian ialah dikarenakan adanya masalah
yang perlu diatasi, ada fenomena yang belum diketahui dan penting untuk
diketahui. Cara peneliti untuk merumuskan hal tersebut secara jelas ialah
dengan membuat pertanyaaan penelitian yang akan di jawab dalam penelitian.
Pertanyaan dalam penelitian merupakan pertanyaan yang efektif, menarik,
relevan, harus jelas, dan dapat diteliti. Ciri-ciri merumuskan pertanyaan yang
baik yaitu: Aktual, Adanya paradoks, dan dilakukan dengan pendekatan yang
berbeda.
b.
Kategori Pertanyaan Penelitian
Pertanyaan
dalam penelitian dapat dibagi dalam dua kategori:
§ Pertanyaan umum (general research questions)
Pertanyaan
umum adalah pertanyaan yang lebih abstrak dan biasanya tidak dapat dijawab
secara langsung (karena sangat umum). Contohnya: Faktor-faktor apakah yang
berhubungan dengan minat baca seorang siswa?
§ Pertanyaan spesifik (specific research questions)
Pertanyaan
spesifik adalah pertanyaan yang lebih rinci, lebih khusus dan jelas. Pertanyaan ini dapat dijawab secara
langsung karena secara langsung mengacu pada data-data penelitian yang akan
dibutuhkan untuk menjawab pertanyaan tersebut. Contohnya:
ü Apakah hubungan antara tingkat
pendidikan orang tua dengan minat baca seorang
siswa?
ü Apakah tingkat minat baca
dipengaruhi oleh tingkat pendapatan orang tua?
Dilihat dari jenis pertanyaannya, para ahli
metodologi penelitian seperti Marshall & Rossman (2006), dan Creswell
(2007: 107) setidaknya membaginya menjadi tiga macam pertanyaan, yaitu:
1) Deskriptif
yakni mendeskripsikan fenomena atau gejala yang diteliti apa adanya, dengan
menggunakan kata Tanya “apa”.
2) Eksploratoris
yakni untuk memahami gejala atau fenomena secara mendalam, dengan menggunakan
kata Tanya “bagaimana”.
3) Eksplanatoris
yakni untuk menjelaskan pola-pola yang terjadi terkait dengan fenomena yang dikaji
dengan mengajukan pertanyaan “apa ada hubungan atau korelasi, pengaruh antara
faktor X dan Y.
c.
Kriteria
Pertanyaan Penelitian
Pada
hakikatnya pertanyaan penelitian dirumuskan dengan melihat kesenjangan yang
terjadi antara:
1. Apa
yang seharusnya terjadi (prescriptive)
dan yang sebenarnya terjadi (descriptive)
2. Apa
yang diperlukan (what is needed) dan
apa yang tersedia (what is available)
3. Apa
yang diharapkan (what is expected)
dan apa yang dicapai (what is achieved)
Pertanyaan
penelitian selalu diawali dengan munculnya masalah yang sering disebut sebagai
fenomena atau gejala tertentu. Tetapi tidak semua masalah bisa diajukan sebagai
masalah penelitian. Ada syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi agar bisa
diangkat sebagai masalah penelitian. Berdasarkan kajian referensi buku-buku
metodologi peneltian, setidaknya terdapat tujuh syarat yang harus dipenuhi,
yaitu:
a. Tersedia
data atau informasi untuk menjawabnya,
b. Data
atau informasi tersebut diperoleh melalui metode ilmiah, seperti wawancara,
observasi, kuesioner, dokumentasi, partisipasi, dan evaluasi/tes,
c. Memenuhi
persyaratan orisinalitas, diketahui melalui pemetaan penelitian terdahulu (state of the arts),
d. Memberikan
sumbangan teoretik yang berarti bagi pengembangan ilmu pengetahuan,
e. Menyangkut isu kontroversial dan unik yang
sedang hangat terjadi,
f. Masalah
tersebut memerlukan jawaban serta pemecahan segera, tetapi jawabannya belum
diketahui masyarakat luas, dan
g. Masalah itu diajukan dalam batas minat (bidang
studi) dan kemampuan peneliti.
Untuk
mencapai maksud tersebut di atas, peneliti perlu melakukan pertanyaan reflektif
sebagai pemandu. Menurut Raco (2010: 98-99), ada beberapa pertanyaan awal untuk
dijawab sebagai berikut:
1)
Mengapa masalah tersebut penting untuk diangkat,
2)
Bagaimana kondisi sosial di sekitar peristiwa, fakta
atau gejala yang akan diteliti,
3)
Proses apa yang sebenarnya terjadi di sekitar peristiwa
tersebut,
4)
Perkembanghan atau pergeseran apa yang sedang
berlangsung pada waktu peristiwa terjadi, dan
5)
Apa manfaat penelitian tersebut baik bagi pengembangan
ilmu pengetahun dan masyarakat secara luas di masa yang akan datang.
Comments
Post a Comment